Selasa, 29 April 2014

Arti Lambang Provinsi Jawa Barat



# Makna Gambar dalam Lambang Provinsi Jawa Barat :
  • Gemah Ripah Repeh Rapih merupakan pepatah lama Sunda yang bermaksud menyatakan bahwa Jawa Barat adalah daerah yang kaya raya yang didiami oleh banyak penduduk yang rukun dan damai.
  • Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai yang banyak dipakai oleh para laskar kerajaan zaman dahulu.
  • Kujang merupakan alat serba guna yang dikenal pada hampir setiap rumah tangga Sunda dan apabila perlu dapat juga digunakan sebagai alat penjaga diri dan lima lubang pada kujang tersebut melambangkan lima sila pada dasar negara Pancasila.
  • Padi merupakan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan pangan dan jumlah padi 17 menggambarkan hari tanggal 17 dari bulan Proklamasi.
  • Kapas melambangkan sandang dan jumlah kapas 8 buah menyatakan bulan ke-8 dari tahun Proklamasi.
  • Gunung adalah lambang yang menunjukan bagian terbesar dari Jawa Barat berupa daerah pegunungan.
  • Sungai dan Terusan melambangkan sungai, terusan dan saluran air yang banyak terdapat di Jawa Barat; Sawah dan Perkebunan; menyatakan luasnya lahan persawahan dan perkebunan (dibagian selatan dan tengah) di Jawa Barat.
  • Dam, Saluran Air dan Bendungan kegiatan dibidang irigasi merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa Barat merupakan daerah agraris.


Nama: Leni Cahyani
Kelas: 2EA07
NPM: 14212174

Pahlawan Mayjen (Anumerta) Donald Isaac Panjaitan



D.I Panjaitan mengikuti pendidikan gyugun yang diadakan Jepang setelah menamatkan sekolah menengah atas. Setelah lulus, beliau ditempatkan di Pekanbaru, Riau. Ketika Indonesia sudah meraih kemerdekaan, Panjaitan bersama para pemuda Iainnya bergabung ke dalam Tentara Keamanan Rakyat. Di TKR, beliau pernah menjabat sebagai komandan batalyon, kemudian menjadi Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi pada tahun 1948. Selanjutnya, beliau menjadi Kepala Staf Umum IV Komandemen Tentara Sumatera. Ketika Pasukan Belanda melakukan Agresi Militer II, Ia diangkat menjadi Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Setelah pengakuan kedaulatan RI, beliau diangkat menjadi Kepala Staf Operasi Tentara & Teritorium (T&T) 1/Bukit Barisan di Medan. Beliau kemudian dipindahkan ke Palembang.Tahun 1956, beliau ditugaskan sebagai Atase Militer Rl di Bonn, Jerman, dan enam tahun kemudian menjabat Asisten IV Menteri/ Panglima Angkatan Darat. Dengan kewenangan jabatannya tersebut, D.I. Panjaitan berhasil membongkar pengiriman senjata dari RRC untuk PKI yang disamarkan dalam peti-peti berisi bahan bangunan untuk membangun gedung Conefo. Beliau pun menolak rencana PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dan buruh dan tani sehingga ikut menjadi sasaran penculikan dan dibunuh secara sadis oleh PKI dalam peristiwa G30S/PKI. Beliau sempat mengadakan perlawanan, tetapi tertembak anggota pasukan pemberontak. Jenazah beliau disembunyikan di Lubang Buaya. Setelah ditemukan, jenazah beliau dimakamkan di TMP Kalibata .
  • Tempat/Tgl Lahir:  Tapanuli, 9 Juni 1925
  • Tempat/Tgl Wafat:  Jakarta, 1 Oktober 1965
  • SK Presiden:  Keppres No. 111/KOTI 1965 tgl 5 oktober 1965
  • Gelar: Pahlawan Nasional
Nama D.I. Panjaitan diabadikan menjadi narna jalan protocol di Indonesia sebagal bentuk perighargaan bangsa dan negara. Di tanah kelahirannya, Balige, juga didirikan monumen untuk mengenang beliau.



Nama: Leni Cahyani
Kelas: 2EA07
NPM: 14212174


Kembalikan Indonesia ke Indonesia

Sadarkah kita bahwa negara ini masih terjajah?
Terjajahnya pola pikir bangsa, yang menjadi  sangat konsumtif, hanya ingin membeli, membeli, dan membeli. Indonesia itu kaya, subur, dan makmur. Akan tetapi bisakah kita memanfaatkan sumber daya alam tersebut secara maksimal? Kebutuhan pokok pun masih import dari negara tetangga.
Belum lagi generasi sekarang yang selalu sibuk dengan gadgetnya, hingga lupa caranya bersosialisasi dengan orang lain. Mereka ini selalu disibukkan dengan aktivitas di jejaring sosial. Orang tua pun harus mengawasi bagaimana perkembangan anaknya. Jangan membiarkan, mengaggap mereka sudah besar/mandiri. Mereka masih perlu bimbingan dan kasih sayang dari keduanya. Orang tua pun tidak boleh sibuk juga dengan gadgetnya. Ada waktu dimana sebuah keluarga perlu berkumpul untuk sharing.

Kemana Indonesia yang katanya bangsa ramah tamah? Disaat semua orang sibuk dengan gadgetnya. Sepertinya mereka lupa cara bersosialisasi dan berkomunikasi.



Nama: Leni Cahyani
Kelas: 2EA07
NPM: 14212174