Sabtu, 27 April 2013

Aku dan Bahasa Inggris



Aku mengetahui tentang bahasa inggris itu dari sejak kecil, tetapi waktu kecil saya tidak terlalu mengerti apa itu bahasa inggris, dari sejak TK saya sudah belajar bahasa inggris dari dasar banget, dari bahasa inggris huruf dan bahasa inggris angka. Sampai aku meranjak ke tingkat sekolah dasar, aku bertemu lagi dengan bahasa inggris, tetapi pelajaran yan aku terima beda, kali ini ada peningkatan pelajarannya dari pada sewaktu aku duduk di taman kanak-kanak.

 Masih ingat di bayanganku ketika dulu saat sekolah dasar, teman-teman aku berlomba-lomba untuk mengerti bahasa inggris dan aku slah satu anak yang tidak ikut-ikutan untuk les di sebuah lembaga pendidikan khusus bahasa Inggris. Karena aku tidak terlalu menyukai pelajaran bahasa inggris dan entah kenapa. Padahal aku diminta oleh orang tua aku untuk les di sebuah lembaga pendidikan khusus bahasa Inggris , tetapi aku tidak mau. Tetapi Alhamdulillah aku cukup mengerti dan paham tentang pelajaran bahasa inggris, meskipun aku tidak terlalu menyukai pelajaran tersebut.
6 tahun aku duduk di sekolah dasar dan 6 tahun pula aku belajar bahasa inggris. Dan alhamdulillah hasil akhir ujian sekolah dasar aku dalam pelajaran bahasa inggris mendapatkan nilai yang cukup lumayan J.

Ketika sekolah menengah pertama, aku bertemu kembali dengan mata pelajaran bahasa inggris ini. Tetap saja sampai aku lulus sekolah menengah pertama aku tidak mau les di sebuah lembaga pendidikan khusus bahasa Inggris karena tidak ada keterkaitan saya dalam pelajaran bahasa inggris tersebut.
Tiba saatnya aku duduk di bangku sekolah menengah atas, awal kelas X aku masih tidak ada keinginan untuk les di sebuah lembaga pendidikan khusus bahasa Inggris karena ya itu tadi tidak ada keterkaitan aku dalam pelajaran tersebut. Naik lah aku ke kelas XI di kelas XI ini aku sudah memutuskan atau mengambil jurusan IPS. Dan ketika saya duduk di kelas XI ini saya termotivasi oleh guru bahasa inggris saya sendiri, dia memberitahui kami murid-muridnya untuk menguasai bahasa inggris, karena bahasa inggris sangat lah penting.

Setelah diberi motivasi demikian aku pun berubah fikiran dan menjadi ingin ikut les di sebuah lembaga pendidikan khusus bahasa Inggris tersebut. Tetapi itu ternyata tidak berlangsung lama. Aku hanya menikmati les di sebuah lembaga pendidikan khusus bahasa inggris selama kurang lebih sekitar 2 tahunan. Karena setelah aku menjalani hari-hari aku di bangku kuliah.
Umumnya alasan banyak sekali orang belajar bahasa inggris adalah hanya karena bahasa ini merupakan bahasa global. Ada salah seorang teman aku pun alasannya juga mirip dengan itu. Kalau alasan belajar bahasa inggris tanpa grammar adalah karena itu maka wajar saja dia kurang energi untuk belajar dan benar-benar bisa. Gimana mau jago bahasa inggris kalau tidak tahu grammar?

Bagiku, belajar Bahasa Inggris adalah sebuah tantangan. Aku tidak memiliki dasar dan penguasaan yang kuat untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan menggunakan bahasa itu. Bahasa inggris adalah sebuah bahasa yang dijadikan sebuah bahasa wajib di pelajari karena bahasa inggris adalah bahasa internasional yang dapat digunakan apabila kita berada di luar negeri atau sedang berbicara dengan turis mancanegara yang sedang berlibur ke Indonesia.

Bahasa inggris merupakan bahasa internasional yang menghubungkan komunikasi semua negara di dunia. Tanpa adanya bahasa penghubung ini dengan jelas dapat diramalkan interaksi sosial akan sulit terjalin. Lain Padang, lain belalang. Lain Negara, lain bahasa. Kalau sudah begitu bagaimana bisa nyambung? J

Menurutku, bahasa inggris itu gampang-gampang susah. Kenapa? Karena sebenarnya ketika kita menjawab soal-soal bahasa inggris, inti permasalahan tak akan jauh-jauh dari grammar dan vocabulary. Ya…selama ini, kalau aku cermati begitulah bentuk-bentuk soal bahasa inggris.

Membahas tentang bahasa inggris, awalnya bahasa ini tak begitu menyedot perhatianku. Di awal memasuki sekolah dasar, aku mulai belajar bahasa asing ini. Sampai sekarang masih tergambar dengan jelas dalam memoriku, pelajaran awal sekolah menengah pertama saat itu tentang introduction, perkenalan. Saat itu kita belajar cara memperkenalkan diri, mulai dari ungkapan yang digunakan sampai praktek langsung secara personal ke depan kelas memperkenalkan diri pada seisi kelas. Ketika itu, tak ada yang istimewa dalam pikiranku mengenai bahasa inggris. Hanya saja, ada hal yang menandai ketertarikanku dalam mengucapkan bahasa inggris ini melalui hobiku yang suka mendengarkan musik.

Hingga tamat dari sekolah menengah pertama, aku tidak terpikir untuk mengambil pelajaran tambahan bahasa inggris. Aku merasa bahwa materi yang diberikan di sekolah telah cukup. Meski demikian, melalui ketertarikanku akan musik berbahasa inggris  ini secara tak langsung aku telah aktif memperkaya vocabulary aku. Menyenangkan bukan? Hobi yang bermuara pada hasil yang positip.

Aku ingin bercerita sedikit tentang salah satu teman aku. Temanku ini pandai sekali mengarang dalam bahasa inggris. Dan, entah secara kebetulan atau bukan, dia juga memiliki hobi yang sama dengan aku, yaitu mendengarkan musik-musik barat. Jadilah kami bersahabat dengan akrab. Rasanya tak ada menit yang dilewati tanpa membahas lagu-lagu bahasa inggris yang popular saat itu. Maka kami pun sering mendendangkan lagu tersebut bersama, dan kami saling berbagi bila salah satu dari kami ada yang mendapatkan text lagunya. Pernah ada text lagu yang tak kami temukan, maka jadilah temanku ini yang hunting secara pribadi, ia secara mandiri mengoptimalkan pendengarannya untuk mendapatkan text lagu itu. Wow, fantastis sekali! Saat itu aku sangat kagum dengan  kemampuan bahasa inggris teman dekatku ini.

Rupanya, kekagumanku ini tak hanya sampai disini. Aku juga dibuat kagum ketika sang guru bahasa inggrisku yang mengatakan bahwa pada ujian catur wulan saat itu, temanku ini memiliki nilai yang tertinggi untuk mata pelajaran bahasa inggris. See.., ternyata tak hanya aku yang dibuat kagum, akan tetapi seisi kelas pada saat itu tak terkecuali  pengajar bahasa inggrisnya.

Disamping mengikuti kursus bahasa inggris, aku berpikir bahwa agar kemampuan bahasa inggrisku menjadi meningkat aku harus dengan aktif memperdalamnya secara mandiri, tak hanya bergantung pada kursus saja. Maklum, yang namanya kursus itu kan durasi belajarnya hanya 2 jam untuk satu kali pertemuan. Waktu segitu sangat terbatas, tak mungkin aku dapat maksimal belajar, makanya disela-sela aktivitas harianku, aku memperdalamnya lagi.

Bukanlah suatu tindakan yang sulit untukku melakukannya, karena hobiku yang memang saling berkaitan. Seperti melalui mendengarkan musik. Aku lebih intens mendengarkan lagu-lagu berbahasa inggris  yang memang sedang hits saat itu. Secara tak langsung, aku telah melatih pendengaranku,  juga  melatih pengucapan kata dalam bahasa inggris. Bila ada kata yang tak kumengerti, aku pun tak segan membuka kamus dan mencari maknanya, maka bertambah pula perbendaharaan kataku  dalam bahasa inggris.

Dalam belajar bahasa inggris, aku juga berusaha melatih pendengaranku melalui film-film yang berbahasa inggris. Biasanya, setiap film tersebut pasti tampil text bahasa indonesianya pada layar kaca bersamaan pada saat sebuah dialog terjadi. Untuk kasus seperti ini, aku berusaha tegas untuk tak melihat hasil translatenya pada layar kaca. Aku mencoba memahami jalan cerita film berdasarkan daya tangkapku pada setiap percakapan yang terjadi.
                                      
Makanya aku tak ingin kemampuan  bahasa inggrisku hilang seiring dengan telah rampungnya kursus bahasa inggrisku. Lagi juga, yang namanya bahasa itu harus dilatih terus agar tetap lengket. Alangkah sayangnya, jika hanya selembar sertifikat yang aku miliki tanpa disertai dengan kemampuan di dalamnya. Apalah artinya selembar kertas bila ketika diuji hasilnya nihil. Malu kan?:). Akan lebih baik agar antara sertifikat dan kemampuan yang aku miliki sinkron. Practice makes perfect!

Nama  : Leni Cahyani
Kelas    : 1EA13
NPM    : 14212174

                                          




                                 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar